Pendidikan
Nasional
Awal
mulanya di Indonesia tidak mengenal adanya sistem pendidikan sebelum
pemerintahan Belanda mendirikan sekolah khusus. Sekolah yang didirikan Belanda
hanya didirikan khusus anak-anak Belanda, orang-orang pribumi yang orang tuanya
bekerja dengan Belanda, ataupun anak-anak jaksa, serta banyak alasan lainnya
yang dimana anak-anak pribumi susah untuk mengenyam pendidikan. Ki Hajar
Dewantara sendiri memiliki usul untuk mendirikan pendidikan berbasis nasional.
Kala itu sudah ada pendidikan untuk pribumi namun masih menggunakan Bahasa
Belanda. Karena lulusan sekolah tersebut akan mendapat jaminan hidup yang
layak. Sungguh miris pandangan pelajar baik masa dahulu hingga sekarang
menganggap bahwa pendidikan hanya sekedar mencari uang. Ki Hajar sendiri banyak
melakukan perubahan sistem pendidikan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia
sehingga pemuda dan pemudi tidak hilang rasa nasionalismenya. Pendidikan paling
penting adalah budi pekerti, bagaimana bertingkah laku antara laki-laki dan
perempuan, pengajaran kebangsaan, pendirin Taman Siswa agar mempermudah proses
pembelajaran.