Assalamualaikum wr.wb teman-teman sebangsa dan setanah air. Apa kabar anda ? saya harap anda dalam keadaan semangat, walaupun melihat keadaan bangsa kita yang jauh dari kata baik-baik saja. Pembahasan kita kali ini menyangkut tentang hal-hal yang sangat vital pada bangsa kita yang kadang kita tidak sadari telah mengalami degradasi yang dapat menghancurkan kesatuan bangsa. Hal Itu dikarenakan adanya pergeseran nilai dan ideologi yang tidak jelas sehingga bangsa indonesia sampai hari ini akan mudah terpecah belah. Maka berdasarkan keresahan kita ini , maka mari kita kembali mengvitalkan nilai pancasila khususnya sila ke 3 yaitu Persatuan indonesia.
Persatuan Indonesia
Sebelum kita membahas lebih jauh ada baiknya kita harus mengetahui makna dari bunyi sila ke 3 yaitu Persatuan indonesia. Di dalam ilmu bahasa indonesia ada istilah dalam kata yaitu yang diterangkan dan menerangkan. Dalam bunyi sila ke 3 kata persatuan adalan kata yang menerangkan sedangkan kata indonesia adalah kata yang diterangkan. Jadi jika kita pahami secara sederhana bunyi sila ke 3 “persatuan indonesia” itu mempunyai arti bahwa , Indonesia sebagai objek yang ingin di persatukan atau ingin dijadikan menjadi satu.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah indonesia bisa menjadi satu ? ada yang mengatakan bahwa indonesia itu tidak bisa disatukan karena katanya terlalu banyak perbedaan ras, suku dan budaya. Eitss tunggu dulu !! Orang yang mengatakan seperti ini saya rasa ia mengalami kesalahan berpikir karena menurut saya justru indonesia yang mempunyai banyak perbedaan maka harus disatukan menjadi satu negara. Karena jika cara kita berpikir seperti orang yang di atas, bahwa, sesuatu yang berbeda itu tidak bisa bersatu , maka sebenarnya bisa dikatakan kita juga tidak bisa menikah karena tentu saja antara laki-laki dan perempuan mempunyai banyak perbedaan. Mulai dari bentuk fisik,sifat dan cara berpikir. Mungkin teman- teman pembaca ada yang tidak mau menikah ? tentu saja tidak dan pemikiran seperti itu sudah jelas sangat keliru. Di dalam Al-Quran pun sudah jelas mengatakan bahwa kita diciptakan itu berbeda-beda agar kita bisa saling kenal-mengenal.
Setelah kita tahu bahwa bangsa indonesia harus disatukan, pertanyaannya sekarang adalah hal apa yang bisa menyatukan bangsa indonesia ? karena untuk menyatukan bangsa indonesia itu bukan perkara mudah karena indonesia mempunyai kondisi geografis wilayah yang terdiri atas pulau - pulau. Juga permasalahan budaya dan bahasa yang berbeda-beda. jadi yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah hal-hal apa yang dapat menyatukan indonesia dari segi wilayah, budaya dan bahasa.
Archipelago State
Tadi saya telah menyebutkan dua pemasalahan untuk mempersatukan indonesia. Salah satunya adalah wilayah. Seperti kita tahu indonesia mempunyai keadaan geografis yang sangat unik dan berbeda dengan negara-negara lain karena indonesia mempunyai wilayah yang terdiri atas pulau-pulau. Karena keunikannya ini muncullah pertanyaan, apakah indonesia bisa menjadi suatu negara ? Bukankah wilayah indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga wilayahnya terpisah oleh laut. Jadi bagaimana mungkin indonesia bisa menjadi satu negara dengan keterpisahan wilayahnya. hal yang sama juga diungkapkan oleh para petinggi negara dari berbagai negara lain di dalam rapat PBB dulu. Yang mana mereka mengatakan indonesia tidak bisa menjadi negara. Karena menurut mereka, sulit untuk menentukan batas batas teritorial dengan keadaan geografis seperti indonesia. Apakah itu memang benar ? Lantas kenapa sekarang kita telah diakui sebagai negara ? Ternyata ada seseorang yang telah berjasa untuk menyelesaikan masalah itu. Ia adalah seorang pakar hukum indonesia yang juga sebagai menteri pada saat itu. Ia mengatakan bahwa
“ wilayah indonesia itu tidak dipisahkan oleh lautnya. Justru lautnyalah yang menghubungkan wilayah indonesia dari satu pulau dengan pulau lain.
Akhirnya dengan konsep ini, indonesia pun akhinya bisa diakui oleh
negara lain sebagai sebuah Negara. Dan muncullah sebutan indonesia dengan sebutan negara kepulauan. Konsep ini dikenal dengan istilah “Archipelago State”. Dan ternyata karena konsep ini jugalah yang membuat Negara-negara lain yang memiliki keadaan geografis yang sama dengan indonesia mengikuti konsep itu dan juga bisa diakui sebagai sebuah negara. Dan tokoh yang menemukan konsep ini bernama “Mochtar Kusumaatmadja”. Mungkin teman-teman pembaca yang kuliah di fakultas hukum familiar dengan nama beliau. Salut buat beliau.
Universalisasi bangsa.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bangsa, kita perlu tahu , apa sih definisi bangsa ?. Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan Budaya dan cita-cita bersama. Seperti kita tahu indonesia memiliki budaya yang beragam dan cita-cita yang belum jelas. Walaupun permasalahan wilayah telah terselesaikan tapi untuk mempersatukan bangsa ini, tidak cukup hanya itu. kita perlu sesuatu yang dapat mempersatukan indonesia dengan budaya dan cita-cita. Hal Inilah yang saya maksud universalisasi bangsa. Kita perlu hal yang universal pada bangsa agar bangsa yang beragam ini memiliki budaya dan cita-cita yang universal tanpa menghilangkan budaya tradisional masing-masing.
Bahasa,Tradisi dan Ideologi
Jika kita melihat budaya yang beragam di indonesia, perbedaan yang sangat menonjol dari berbagai suku dan budaya yang ada di negara kita adalah Tradisi dan Bahasa. Perbedaan tradisi dan bahasa akan mengakibatkan perbedaan pola pikir dan ideologi pada suatu bangsa yang dapat berpotensi terjadinya perkelahian antar suku, ras, agama. Jadi Bagaimanakah kita bisa mempersatukan indonesia dengan perbedaan itu ?
Pertama saya akan membahas tentang Bahasa. Di berbagai belahan bumi indonesia ada berbagai suku yang mempunyai bahasa sendiri. Bayangkan jika suku yang satu dengan bahasanya sendiri bertemu dengan suku yang lain dan juga dengan bahasanya sendiri. Apakah mereka bisa saling mengerti satu sama lain ? tentu saja tidak. Pasti mereka cuman diam dan bengong. Jadi apa solusinya ? Tepat sekali, solusinya adalah kita butuh bahasa yang universal sebagai bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa melayu yang di sempurnakan. Pasti ada yang bertanya kenapa bahasa melayu ? Kenapa bukan bahasa jawa atau bahasa yang lain ? Ada beberapa sebab bahasa melayu di jadikan sebagai bahasa persatuan, salah satunya adalah berdasarkan kajian antropologi, nenek moyang bangsa indonesia adalah ras bangsa melayu dan juga salah satu sebabnya adalah bahasa melayu itu, mudah untuk dipelajari, bahasa melayu berbeda dengan bahasa jawa yang mempunyai perbedaan bahasa berdasarkan kasta orang biasa dan bangsawan. Kurang lebih seperti itu.
Namun universalisasi bahasa saja belum cukup untuk menyatukan indonesia, bangsa indonesia harus menyatukan ideologi dan mencari kesamaan tradisi. Karena seperti yang saya bilang tadi perbedaan ideologi akan mengakibatkan perbedaan tujuan/cita-cita. Perbedaan ini akan membuat munculnya tujuan/cita-cita pribadi tiap orang sehingga akan mengakibatkan perselisihan dalam usaha untuk mencapai tujuan mereka masing-masing.
Jadi apakah ideologi yang bisa menyatukan indonesia ? Tepat sekali, yang bisa menyatukannya adalah PANCASILA.
Pancasila sebagai Ideologi yang universal pada bangsa indonesia. Karena Nilai-nilai pancasila itu merupakan penggabungan nilai-nilai budaya yang ada di seluruh nusantara yang dirumuskan menjadi 5 sila dalam Pancasila. Founding fathers kita Soekarno pernah mengatakan dalam pidatonya bahwa
“Ketika 5 sila dalam pancasila disusutkan menjadi 3 sila dan disusutkan menjadi satu sila dapat diambil satu benang lurus dari nilai pancasila yaitu Gotong Royong”.
menurut pak Soekarno setelah dia mengelilingi berbagai wilayah di Indonesia dengan beragam suku dan budaya. Dia melihat ternyata orang-orang indonesia dari sabang sampai marauke mempunyai tradisi untuk saling membantu satu sama lain.
Pertanyaanya sekarang adalah apakah semangat gotong royong ini masih ada di indonesia ? Kalau jawaban saya pribadi memang masih ada, tapi jika saya lihat, nilai ini sudah mengalami degradasi.
Masalah bangsa kita sekarang
Setahun lalu saya pernah ke Jakarta, kebetulan saat itu saya berkunjung ke rumah keluarga, pada saat saya disana, saya sempat naik busway, kebetulan waktu itu saya baru pertama kali naik busway, kan biasanya di makassar biasanya cuman naik pete pete, hehehe Pada saat saya naik ke dalam busway, saya melihat hampir semua tempat duduk sudah penuh, tapi alhamdulillah saya masih dapat tempat duduk. Itupun tempat duduk yang terakhir, Tak lama kemudian ada ibu-ibu yang hamil besar naik ke dalam busway, namun karena ia melihat semua tempat duduk sudah penuh maka ia terpaksa berdiri, namun ketika saya melihat ibu itu, tanpa pikir panjang saya langsung berdiri dan mempersilahkan ibu-ibu itu untuk duduk di tempat saya, “ibu, duduk aja disini” ceritanya logat. Akhirnya saya mengalah dan berdiri di dalam busway. Tak lama kemudian ada seorang nenek-nenek yang sudah sangat tua naik ke dalam busway. Tapi karena ia melihat semua tempat duduk sudah kosong, maka ia terpaksa bediri juga seperti saya. saat itu saya menunggu orang yang mengalah dan mempersilahkan duduk di tempatnya. Tapi tidak satupun penumpang di busway itu yang mengalah, padahal saya melihat semua yang duduk kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa yang masih muda dan masih kuat , bahkan sampai nenek itu turun dari busway tidak ada satupun yang mengalah dan memberikan si nenek itu tempat duduk. Dan sejak peristiwa itu saya sadar bahwa ternyata nilai gotong royong itu sudah hampir punah di kota-kota besar seperti jakarta.
Pertanyaanya sekarang adalah mengapa nilai gotong royong telah mengalami degradasi ? Mengapa bangsa indonesia ini menjadi individualistik ? Mengapa bangsa ini menjadi bangsa yang tidak beretika ?
Dulu ketika indonesia sebelum kemerdekaan, Semangat persatuan dan nasionalisme bangsa kita berada pada puncaknya, karena pada saat itu bangsa kita punya tujuan yang sama yaitu kemerdekaan dan bangsa indonesiaa saat itu menyadari bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat urgent dan sangat dibutuhkan oleh bangsa kita saat itu. Lantas pertanyaannya sekarang apakah tujuan bangsa indonesia setelah kemerdekaan ? Ketidakjelasan tujuan bangsa kita dan kurang kesadaran tentang tujuan bangsa kita oleh masyarakat indonesia sekarang. Membuat bangsa kita tidak mempunyai tujuan yang sama sehingga yang muncul adalah tujuan-tujuan pribadi. Hal inilah yang membuat kita saat ini terpecah belah, adanya konflik suku dan ras, konflik antar umat beragama, korupsi dimana-dimana, dan kejadian di Busway yang saya ceritakan diatas. Akhirnya tradisi gotong royong yang merupakan nilai universal bangsa kita mengalami pemerosotan. Pemerosotan nilai ini juga disebabkan oleh banyaknya budaya-budaya asing yang masuk dan mempengaruhi bangsa kita, inilah yang kita sebut "Akibat pergaulan bebas" eh salah maksudnya "Globalisasi"
Apakah itu globalisasi ? Globalisasi adalah Proses mempengaruhi dan dipengaruhinya seseorang dari belahan dunia yang satu ke belahan dunia yang lain. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sehingga proses pertukaran informasi dan proses komunikasi antar negara itu menjadi lebih mudah dan bebas. Memang kalau kita lihat globalisasi mendatangkan efek yang positif, namun disisi lain globalisasi juga mendatangkan efek negatif , namun hal itu tergantung pada subjek globalisasi itu sendiri. Apabila subjek ini tidak mempunyai kemampuan untuk menyaring sesuatu yang benar-benar baik dan buruk. Maka akan menyebabkan krisis identitas dan budaya.Nah !, hal inilah yang terjadi pada masyarakat kita di tengah pusaran globalisasi. Akibat bebasnya informasi dan komunikasi yang masuk ke indonesia dan juga orang-orang kita yang tidak bisa menyaring dengan benar informasi tersebut maka identitas negara kita yaitu Bahasa indonesia, dan nilai-nilai pancasila mengalami degradasi beberapa tahun belakangan ini.
Lanta apa solusinya sekarang ? Jawabannya sesuai dengan judul tulisan ini yaitu REVITALISASI PANCASILA !!!.
Referensi : Diskursus Orasi Pancasila sila ke 3 - Zainul alim