Menyebarkan Feminisme Pancasila
Selasa, 23 Februari 2016 by Unknown in Label:

Perempuan merupakan salah satu tonggak berdirinya bangsa ini. Mengapa dikatakan demikian? Bukankah seorang perempuan hanyalah makhluk yang lemah? Bukankah seorang perempuan hanya pendamping hidup laki-laki dan bekerja di rumah? Bagi penulis, tidak selamanya demikian. Tanpa perempuan, pemimpin-pemimpin pendiri bangsa ini tidak akan pernah ada, seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, H.O.S Cokroaminoto, dan banyak lagi. Sedikit yang tahu, bahwa salah satu anggota BPUPK yang kemudian menjadi kontrak sosial berdirinya Negara Indonesia adalah Ny. Mr. Maria Ulfa Santoso, yaitu seorang perempuan. 

Sosialisme Pancasila
by Unknown in Label:

Secara akar kata, sosialisme berasal dari dua suku kata, yaitu socius dan isme. Socius merupakan kata dari bahasa latin yang berarti teman atau kita. Sementara isme berarti paham. Maka, secara istilah sosialisme adalah paham yang meyakini bahwa hak-hak sosial harus diutamakan di atas hak-hak individu. Sosialisme terbagi ke dalam beberapa bagian besar; 
  1. Sosialisme Komunis, paham sosialis yang meleburkan hak milik individu atau privat ke dalam hak milik bersama. Adapun hak milik bersama tersebut diserahkan kepada instusi bersama yang bernama Negara. 
  2. Sosialisme Anarkis, paham sosialis yang meleburkan hak kekuasaan individu atau kelompok tertentu ke dalam kekuasaan bersama. Hal ini berarti meniscayakan bahwa tidak boleh ada penguasa yang kemudian dapat  mengklaim diri atau kelompoknya mempunyai hak untuk menguasai diri atau kelompok lainnya. 
  3. Sosialisme Islam, atau lebih umumnya sosialisme keagamaan, merupakan paham sosialisis yang mengutamakan hak-hak sosial berdasarkan perintah Tuhan melalui utusan dan risalah-Nya. 
  4. Sosialisme Nasionalis, merupakan paham sosialis yang menjunjung tinggi persaudaran kebangsaan sembari menolak campur tangan segelintir elit dan pihak asing dalam urusan kebangsaannya.
     
       Segala pemikiran maupun gerakan yang mengutamakan milik bersama (sosial) di atas milik pribadi disebut sebagai Sosialis. Selain jenis sosialis di atas, terdapat pula jenis sosialis lain menurut Karl Marx dan Engels dalam Manifesto Komunis, diantaranya; Sosialisme feodal, yaitu paham sosialis yang masih berwatak aristokrasi (bangsawan) yang terpinggirkan oleh kehadiran kaum borjuis modern. Sosialisme Borjuis Kecil, yaitu paham sosialis yang berisikan pemodal-pemodal kecil yang tergerus posisinya oleh gerakan pemodal (borjuis) besar. Masih menurt Marx dan Engels, Sosialisme komunis merupakan sosialisme yang sesungguhnya. Suatu paham sosial yang cukup radikal dalam mencapai misinya, masyarakat tanpa kelas. Karena menurut mereka, kelas sosial yang menyebabkan ketimpangan sosial. Semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu. Itulah sosialisme komunis (Karl Marx & Friedrich Engels. Manifesto Komunis. 1848. 2014, hal 65).