Kepemimpinan Islam
Sabtu, 12 Desember 2015 by Unknown in Label:


Setiap manusia pasti menyandang predikat sebagai seorang pemimpin, baik dalam tingkatan tinggi (umat/negara) maupun dalam tingkatan rendah yaitu memimpin diri sendiri. Setiap bentuk kepemimpinan pasti membutuhkan suatu keahlianKepemimpinan tidak bisa dijalankan hanya dengan kemampuan seadanya, sebab yang pasti hal itu akan menimbulkan kesalahpahaman diantara seseorang yang dipimpinnya. Kepemimpinan merupakan proses pemberian pengaruh yang tidak memaksa dan merupakan salah satu tanggungjawab yang sangat besar karena hal itu merupakan amanah dari Allah SWT, baik atau tidaknya sebuah kepemimpinan disebabkan oleh faktor pimpinan itu sendiri.


Secara etimologi kepemimpinan berarti Khilafah, Imamah dan Imaroh yang mempunyai makna daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin dan tindakan dalam memimpin. Secara terminologi adalah suatu kemampuan untuk mengajak orang lain agar dapat mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan, dengan kata lain: Kepemimpinan adalah upaya untuk mentransformasikan semua potensi yang terpendam menjadi suatu kenyataan. Tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin adalah menggerakkan, mengarahkan, dan menuntun sembari memberi motivasi serta mendorong orang yang dipimpin untuk berbuat sesuatu guna mengujudkan apa yang telah menjadi tujuan.


Buku Pendidikan Karya Ki Hadjar Dewantara
Rabu, 25 November 2015 by Unknown in Label:


Apakah pendidikan itu? Bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia
? Siapa itu Ki Hajar Dewantara? Kenapa beliau bisa menjadi bapak pendidikan nasional?

Pendidkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pendidikan menurut undang- undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Masa Gelap Pancasila
Jumat, 20 November 2015 by Unknown in Label:


                Lima tahap perkembangan  masyarakat dikemukakan oleh Bung Karno sekitar 1950-an di istana Negara. Pertama tingkat pertumbuhan masyarakat yang hidup dalam gua. Kedua ,tingkat kehidupan masyarakat yang hidup dari hasil perburuan. Ketiga, tingkat pertumbuhan masyarakat yang hidup dari hasil aktivitas bercocok tanam. Keempat, tingkat pertumbuhan masyarakat dari aktivitas kerajinan. Kelima, tingkat kehidupan masyarakat industri. Perubahan cara hidup masyarakat dari aktivitas bercocok tanam dan kerajinan menuju masyarakat industri sangat dipengaruhi oleh perjalanan laut yang dilakukan oleh Vasco da Gama (8 Juli 1497) dan Christopher Columbus pada abad ke-15.

Revolusi Industri di Eropa, Kolonialisme dan Kapitalisme

                Peran dan daya kerja modal pada tahap kelima telah membuat perdagangan di Eropa pada abad ke 15 M berkembang pesat. Dalam rangka inilah, para industrialisasi bangsa-bangsa Eropa bertingkah seperti anak-anak penyu yang baru keluar dari sarang penetasnya. Ramai-ramai berlari mencapai pantai guna menceburkan diri ke samudra untuk mencapai penjajahan negeri-negeri yang masyarakatnya masih bersandar pada sepasang telapak tangan dan kakinya dalam memproduksi segala keperluan hidupnya.

Bagian Satu: Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara
Jumat, 28 Agustus 2015 by Unknown in Label:

Pendidikan Nasional
            Awal mulanya di Indonesia tidak mengenal adanya sistem pendidikan sebelum pemerintahan Belanda mendirikan sekolah khusus. Sekolah yang didirikan Belanda hanya didirikan khusus anak-anak Belanda, orang-orang pribumi yang orang tuanya bekerja dengan Belanda, ataupun anak-anak jaksa, serta banyak alasan lainnya yang dimana anak-anak pribumi susah untuk mengenyam pendidikan. Ki Hajar Dewantara sendiri memiliki usul untuk mendirikan pendidikan berbasis nasional. Kala itu sudah ada pendidikan untuk pribumi namun masih menggunakan Bahasa Belanda. Karena lulusan sekolah tersebut akan mendapat jaminan hidup yang layak. Sungguh miris pandangan pelajar baik masa dahulu hingga sekarang menganggap bahwa pendidikan hanya sekedar mencari uang. Ki Hajar sendiri banyak melakukan perubahan sistem pendidikan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia sehingga pemuda dan pemudi tidak hilang rasa nasionalismenya. Pendidikan paling penting adalah budi pekerti, bagaimana bertingkah laku antara laki-laki dan perempuan, pengajaran kebangsaan, pendirin Taman Siswa agar mempermudah proses pembelajaran.

Pancasila sebagai Objek Propagandis
Jumat, 14 Agustus 2015 by Unknown in Label:

Pengertian propaganda adalah kegiatan penyebarluasan ide/gagasan/pemikiran kepada seseorang/kelompok demi tujuan propagandis baik secara lokal, nasional, dan global. Karakteristik propaganda yaitu simple dan fleksibel. Maksud dari simple dan fleksibel ini adalah mencakup masyarakat secara luas di kalangan mana saja dan kapan saja. Karakteristik lainnya adalah tingkat intelektualitasnya rendah dengan artian bahwa bahasa yang digunakan tidak rumit serta mudah dipahami.

Ideologi Aksi Pancasila
Rabu, 29 April 2015 by Unknown in Label:


Ada orang yang menyebut dirinya ideolog. Ada pula yang menyebut dirinya praktis dan pekerja hebat. Yang ideolog tentulah mengklaim dirinya idealis. Yang pekerja menyebut dirinya realistis. Absurd betul! Adalah sebuah miskonsepsi besar tatkala ada yang berupaya mendikotomikan sesuatu yang ideal dan sesuatu yang real.  Seperti memisahkan kuah dengan mangkuknya. Seperti memisahkan sate dengan tusuknya. Lebih galat lagi, seseorang tersebut kemudian menamakan yang idealis sebagai “aktivis papan tulis” dan yang realistis-praktis sebagai “aktivis pergerakan”.


Sungguhlah kawan, idealitas dan realitas tidak boleh kita pisahkan. Seperti kata Murtadha Muthahhari, seorang yang paling teoritis seharusnya menjadi seorang yang paling praktis. Begitupun sebaliknya. Bukankah definisi kebenaran adalah korespondesi dan koherensi antara ide dan realitas? Maka, upaya memisahkan ide dan real adalah upaya yang tidak benar, tentunya.

Kata dan Tanda
Minggu, 26 April 2015 by Unknown in Label:

Whorf (1956) dengan ide hipotesis relativitas linguistikberpendapat bahwa jenis konsep dan persepsi yang dapat kita miliki dipengaruhi oleh bahasa tertentu yang kita ucapkan. Dengan demikian, orang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda menghayati dunia dengan cara yang berbeda.[1]Berdasar asumsi pandangan dunia bergantung dari bahasa yang digunakan dan bahasa bergantung pada kata dan makna sehingga kata dan makna menjadi topik yang menarik untuk kita telaah.

Kong Hu Cu berpendapat bahwa
keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,
ayah sebagai ayah, raja sebagai raja,
masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

Indonesia berasal dari etimologi indus atau hindia dan nexus atau kepulauan yang secara sederhana berarti kepulauan hindia. indonesia meliputi dari sabang (barat) sampai merauke (timur) dan pulau nias (utara) sampai pulau rote (selatan). Indonesia sebagai negara idealnya bersandar pada sifat baik. Menurut Plato, ada 4 (empat) yang utama yaitu kebijakan, keberanian, keprihatinan dan keadilan. Berdasar pendapat plato jika kita sepakat dengan asumsi tersebut maka Indonesia sebagai negara dimana diwakili oleh kepala negara beserta pemerintahannya harus melaksanakan sifat baik tersebut di tiap-tiap wilayah di Indonesia.


Quid Est Veritas?
Senin, 20 April 2015 by Unknown in Label:


Quid Est Veritas?(apakah kebenaran itu?), tanya Pontius pilatus ketika melepas Yesus Kristus dari pemidanaan, karena ia tidak menjumpai kesalahan kepadanya atas dasar orang yang dihadapkannya. Namun demikian, Pontinus pilatus adalah seorang politikus yang tidak ingin kehilangan popularitas dan ingin tetap menjaga citranya dihadapan orang-orang dan para imam yahudi, sehingga ia tampak tidak bersungguh-sungguh dalam menanyakan hal itu. Buktinya, ia kemudian menyerahkan Kristus ke orang-orang yahudi untuk disalibkan sambil ia mencuci tangan sendiri.

Memaknai Kesadaran Berbangsa
Rabu, 08 April 2015 by Unknown in Label:


Soekarno dalam buku biografinya yang berjujul Penyambung Lidah Rakyat mendefinisikan bangsa sebagai kumpulan individu yang terikat oleh kesamaan kenangan di masa lalu dan harapan di masa depan. Kenangan di masa lalu berupa penjajahan oleh kolonialisme. Dan harapan di masa depan berupa cita untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Bangsa Indonesia merupakan kumpulan dari bangsa-bangsa yang sama-sama dijajah oleh Belanda dan Jepang serta berkomitmen bersama untuk bersatu dalam mencapai Indonesia merdeka.

Relation Of Logical
Selasa, 31 Maret 2015 by Unknown in Label:



Relation on logical memberikan pemahaman  tentang pembagian 4 (empat) hubungan atau biasa disebut 4 perhubungan. Dalam karya “pengantar logika”, Hasan A.A membagi 4 hubungan menjadi Hubungan Beda, Hubungan Sama, Hubungan Umum Khusus dalam satu segi, dan Hubungan Umum khusus Mutlak.
Dalam buku tersebut, pembagian yang dilakukan sifatnya secara sejajar. Lain halnya menurut Hartono Tasir pada diskusi organisasi studi dan aktualisasi Pancasila (ORASI) Makassar, seharusnya pembagian 4 hubungan sifatnya secara turunan (teori derivasi). Dimana, Relasi dibaginya menjadi 2 (dua) ber-hubungan dan tidak ber-hubungan. Yang ber-hubungan menghasilkan hubungan sama yang kemudian terbagi 2 (dua) lagi yaitu; hubungan umum-khusus satu segi dan hubungan umum khusus mutlak. selanjutnya yang tidak ber-hubungan hanya menghasilkan hubungan beda.

Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual
Rabu, 25 Maret 2015 by Unknown in Label:

   A.    Problem Manusia
   Problem yang dihadapi oleh manusia selalu datang silih berganti baik bersifat internal maupun eksternal. Perubahan yang terjadi  dapat menghadirkan suasana harmonis dan disharmonis, tergantung bagaimana pengaruh yang ditawarkan dan dipaksakan sehingga mempengaruhi pola pikir, gaya hidup, model interaksi sosial, kultural, ekonomi, hukum, dan politik yang dibangunnya.



Perenialisme
Kamis, 19 Maret 2015 by Unknown in Label:

Perenialisme adalah sebuah cabang filsafat yang sangat tua umurnya. Dimana secara etimologis perenial dari istilah Latin yaitu philoshopia dan perpenis yang artinya adalah filsafat yang abadi. Menurut Charles B. Schmitt perenialisme sudah ada sejak zaman pemikir awal yang istilahnya mulai dikenal pada abad ke 16 yang ia gali sendiri bahwa ternyata ada yang dinamakan filsafat perenial. Tokoh-tokohnya yaitu Marcilio Ficino, Giovanni Pico, Agustino Steuco, dan Leibniz. Menurut Karl Jaspers bahwa tidak menerima filsafat perenial sebagai sistem, karena menurutnya filsafat apapun tidak tunduk pada aturan temporal dan perubahan apapun. Argumen ini diperkuat oleh James Collins bahwa filsafat perenial merupakan kata sifat yang menyintesisikan dua atau lebih pemikiran filsafat menjadi satu sistem pemikiran yang integral dan universal.

Revitalisasi Nilai Pancasila : Persatuan Indonesia
Rabu, 18 Februari 2015 by Unknown in Label:

Assalamualaikum wr.wb teman-teman sebangsa dan setanah air. Apa kabar anda ? saya harap anda dalam keadaan semangat, walaupun melihat keadaan bangsa kita yang jauh dari kata baik-baik saja. Pembahasan kita kali ini menyangkut tentang hal-hal yang sangat vital pada bangsa kita yang kadang kita tidak sadari telah mengalami degradasi yang dapat menghancurkan kesatuan bangsa. Hal Itu dikarenakan adanya pergeseran nilai dan ideologi yang tidak jelas sehingga bangsa indonesia sampai hari ini akan mudah terpecah belah. Maka berdasarkan keresahan kita ini , maka mari kita kembali mengvitalkan nilai pancasila khususnya sila ke 3 yaitu Persatuan indonesia. 


Menjadi Manusia
Rabu, 04 Februari 2015 by Unknown in Label:

Assalamualaikum wr.wb teman teman para pecinta pengetahuan. Apa kabar kalian? semoga teman teman dalam keaadaan sehat walafiat. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang sesuatu yang kita sepelekan dan sangat penting bagi kita karena hal ini sangat relevan pada kita. Kenapa saya mengatakan demikian ? Karena saya akan membahas tentang Apakah itu manusia ?. Mungkin di benak anda sangat gampang mendefinisikannya tapi mari kita bahas hal ini lebih lanjut.

ASAS-ASAS HUKUM PIDANA (Bag. 1)
by Unknown in Label:

A. PENGERTIAN
Asas adalah konsep hakiki yang menjadi acuan dari ilmu pengetahuan, penulis sebut sebagai Konsep Tunggal. Ilmu pengetahuan yang didalamnya ada hukum, ekonomi, kedokteran dan lain-lainya kemudian memiliki asas-asas yang penulis sebut sebagai Konsep Majemuk, seperti Asas Kausalitas. Selanjutnya Konsep Majemuk terbagi lagi bilamana sudut pandang ilmu pengetahuan dilihat dari ilmu masing-masing. Dalam hal ini, sudut pandang penulis adalah ilmu pengetahuan hukum sehingga penulis menyebutnya sebagai Konsep Majemuk yang Tunggal atau Konsep Tunggal dalam Ilmu Pengetahuan Hukum, yaitu Asas Hukum. Konsep Majemuk yang Tunggal lalu menjadi Konsep Majemuk yang Majemuk atau Konsep Majemuk dalam Ilmu Pengetahuan Hukum, contohnya : Asas-Asas Hukum.


Filsafat Keperempuanan
by Unknown in Label:

Pada masa jahiliyah, perempuan dipandang tidak begitu bernilai.  Perspektif baratpun demikian di mana perempuan hanya dianggap sebagai makhluk yang lemah. Setelah itu muncullah feminisme ala kebarat-baratan maupun ketimur-timuran yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Feminisme adalah persamaan hak-hak perempuan dalam segala bidang (Murtadha Muthahhari.Filsafat Perempuan dalam Islam. 2012. Hal 1).


Konsepsi Tentang Jagat Raya
Kamis, 08 Januari 2015 by Unknown in Label:

Alam Semesta atau jagat raya dapat dipahami dengan konsepsi ilmiah, filosofis dan religius. Konsepsi ilmiah bersifat partikular dan spesifik. Karena keterbatasannya, konsepsi ilmiah saja tidak cukup untuk memahami alam semesta. Diperlukan konsepsi lain, tentunya. Konsepsi filosofis bersifat universal dan internal. Meskipun konsepsi filosofis dapat memahami alam semesta dengan universal (menyeluruh), namun sifatnya yang internal (murni spekulasi akal) bisa saja disubyektivikasi oleh beberapa subyek tertentu. Olehnya itu diperlukan konsepsi religius untuk dapat memahami alam semesta secara menyeluruh dan eksternal. Konsepsi religius yang bersifat eksternal merupakan konsepsi tentang alam semesta yang berasal dari luar diri manusia, yaitu wahyu Tuhan. Ketiga konsepsi di atas, jika dikombinasikan dapat melahirkan suatu konsepsi paripurna tentang alam semesta.